5 Kesalahan Pola Asuh Gizi Pada Anak yang Harus Kita Hindari

pola asuh gizi pada anak

Pemberian gizi pada buah hati tentu menjadi prioritas semua ibu di dunia. Apapun akan dilakukan terkait pemberian gizi terhadap anak. Namun terkadang apa yang sudah kita lakukan disadari atau tidak kita telah melakukan kesalahan pola asuh gizi pada anak yang berdampak negatif pada tumbuh kembang anak.  Tidak hanya pada tampilan fisik seperti mudah sakit tapi juga efek psikologis anak. Informasi-informasi yang kita dapatkan atau ajaran turun temurun, menjadi salah satu hal yang seringkali diterapkan namun sebenarnya kurang tepat secara medis.

Apalagi masyarakat kita yang masih sangat percaya dengan tradisi. Seringkali kita mendapati saran dari orang tua mengenai pemberian Makanan Pendamping Asi (MPASI), yang sejatinya ternyata kurang tepat secara medis dan berakibat kesalahan pola asuh gizi pada anak terjadi. Misalnya saja pemberian MPASI kepada bayi yang belum berusia 6 bulan. Padahal kita tahu, bahwa bayi yang belum berusia 6 bulan, cukup mendapatkan asupan gizi dari ASI ibunya. Sistem pencernaan bayi dibawah 6 bulan belum cukup kuat untuk mendapatkan MPASI.

Hal-hal seperti inilah yang masih sering kita dapatkan di masyarakat kita, dan menjadi tugas kita juga untuk mengedukasi agar kesalahan pola asuh gizi pada anak dapat kita minimalisir. Sebenarnya apa sajakah yang sering menjadi kebiasaan atau bahkan kesalahan dalam pola asuh gizi pada anak? Alhamdulillah sekali, pada hari Jumat (13/04) lalu, saya berkesempatan menghadiri Talkshow tentang Kesalahan Pola Asuh Gizi pada anak yang diselenggarakan oleh Mom Blogger Community bekerjasama dengan Halodoc yang kebetulan sedang merayakan usia 2 tahunnya.

pola asuh gizi pada anak
dr. Herlina, Sp.A dan Blessy di acara talkshow pola asuh gizi pada anak

5 Kesalahan Pola Asuh Gizi Pada Anak

Bersama nara sumber dr. Herlina, Sp.A yang bertugas di RS Ciputra Citra Garden, Jakarta Barat, saya dan mom blogger lain mendapat pencerahan mengenai kesalahan pola asuh gizi pada anak yang baik dan benar. Adapun 5 kesalahan pola asuh gizi pada anak yang seringkali keliru diberikan oleh ibu pada buah hatinya, hingga tanpa kita sadari mengganggu pertumbuhan atau gangguan kesehatan pada anak, yaitu:

  1. Memaksa Anak untuk Makan. Nah..siapa nih teman-teman yang suka memaksa anaknya makan? Saya pernah melakukannya kok..memang sih karena awalnya saya merasa kuatir apabila anak saya tidak mau makan, maka tubuhnya akan lemas. Tapi ternyata yang saya lakukan itu termasuk kesalahan pola asuh gizi pada anak lho, teman. Jadi ketika anak tidak mau makan, sebaiknya kita tidak memaksanya. Karena apabila si anak tetap melakukan aktifitas makannya, itu karena terpaksa dan hal itu dapat menjadi trauma tersendiri bagi si anak karena berpikir kegiatan makan itu tidakj menyenangkan. Biarkan sejenak ketika si anak mulai menolak makan, alihkan perhatiannya beberapa waktu dan mulai menawarkan kembali. Usahakan waktu pemberian makan pada anak tidak berubah-ubah.
  2. MPASI sebelum 6 Bulan. Pemberian MPASI pada bayi usia dibawah 6 bulan sangat rentan terkena infeksi atau virus pada saluran pencernaannya, karena saluran pencernaannya masih belum sempurna.
  3. Makanan Tidak Sesuai Usia. Sering kali kita dapati anak kita merengek makanan  yang sedang kita makan. Sebaiknya jangan diberikan ya teman, karena cemilan atau makanan orang dewasa itu berbeda lho dengan makanan untuk anak-anak. Walaupun makanan yang kita berikan itu berupa buah, tapi tetap kita harus perhatikan porsinya. Jangan terlalu berlebihan, karena dapat mengganggu jadwal makannya. Cemilan yang disarankan adalah buah-buahan, sayur-mayur, protein, gandum utuh, atau produk susu.
  4. Pemakaian Dot Terlalu Lama. Ahh ternyata pemakaian dot juga tidak disarankan lho, karena dapat mengganggu pembentukan struktur rahang dan gigi si kecil. Alhamdulilah ke tiga anak saya tidak bergantung terlalu lama dengan pemakaian dot. Ternyata kebiasaan meminum susu dari dot itu berakibat majunya rahang atas atau mundurnya rahang bawah. Jadi sebaiknya lepas pemakaian dot setelah anak berusia diatas 6 bulan.
  5. Banyak Makanan Manis. Rengekan anak terhadap makanan/cemilan manis memang sebaiknya jangan terlalu berlebihan ya teman. Menurut WHO, kebutuhan gula harian untuk anak tidak boleh melebihi 10% dari total energi yang dikonsumsi. Untuk anak usia 1-3 tahun, 10% berarti senilai dengan 4-5 sendok teh gula. Sedang untuk usia 4-6 tahun, 10% itu setara dengan 5-8 sendok teh gula. Pemberian makanan/cemilan manis yang terlalu banyak, selain menyebabkan kerusakan gigi, juga obesitas dan hilangnya nafsu makan. karena kebiasaan ini dapat terbawa sampai dewasa.

Dari 5 poin diatas, tentu menjadi pelajaran buat saya bahwa selama ini saya pun pernah melakukan kesalahan pola asuh gizi pada anak. Namun hal tersebut masih bisa kita perbaiki kok, yaitu dengan menjalani hidup #sehatlebihmudah dengan tidak melakukan kesalahan dan lebih aware lagi dengan informasi-informasi yang kurang tepat. Menurut dr. Herlina, #katadokterHalodoc dengan saran dari ahli medis serta tindakan yang benar saat menangani gizi dalam masa perkembangan anak atau ketika anak sakit, anak dapat pulih dalam kondisi yang cepat dan meminimalisir berbagai kejadian yang dapat berakibat fatal.

pola asuh gizi pada anak
Aplikasi halodoc yang dapat digunakan untuk informasi pola asuh gizi pada anak

Di era globalisasi dan serba internet sekarang ini, untuk mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai medis sebenarnya mudah saja. Begitu banyak website dan aplikasi yang membahas masalah kedokteran, salah satunya yaitu aplikasi halodoc . Menurut ibu Blessy D.R selaku Manager Offline Marketing Halodoc, Halodoc adalah aplikasi pencarian informasi tentang pola asuh gizi pada anak yang tepat yang dapat kita akses hanya dengan satu aplikasi. Namun demikian #katadokterHalodoc, Halodoc bukan sekedar aplikasi untuk menjalankan fungsi kuratif atau penyembuhan saja. Halodoc mempunyai misi untuk membuat masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan lebih dan mudah untuk menghubungi dokter dan ahli medis.

Kalau dahulu, mungkin kita agak kesulitan mendapatkan informasi online yang akurat yang berakibat kesalahan pola asuh gizi pada anak. Mau tidak mau kita harus mendatangi ahli medis apabila ada hal-hal yang ingin kita konsultasikan. Tapi, jaman berubah, berbeda dengan Halodoc ini. Di Halodoc kita dapat berkonsultasi langsung dengan dokter tidak hanya melalui telepon tapi juga chat dan video call. Tenaga medis yang ada di Halodoc mulai dari dokter umum, spesialis anak, internis, hingga spesialis mata yang semuanya itu bisa kita akses online selama 24 jam.

Lalu penggunaan Halodoc bagaimana? Mudah kok…apalagi penggunaan gawai sekarang ini juga sudah menjamur. Cukup unduh aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play, maka kita dapat menikmati kemudahannya. #katadokterHalodoc fitur-fitur di Halodoc beraneka ragam, bukan hanya konsultasi melalui telepon, chat dan video call tapi kita juga dapat menemukan fitur layanan apotik 24 jam yang bebas biaya pengantaran yang disebut Pharmacy Delivery. Jadi apabila di jam-jam tertentu kita membutuhkan kebutuhan medis yang tidak ada dirumah, kita dapat menggunakan aplikasi Halodoc dengan fitur ini untuk memesan kebutuhan medis kita tanpa keluar rumah.

pola asuh gizi pada anak
Fitur Pharmacy Delivery

Bahkan untuk keperluan laboratorium pun, kita dapat menggunakan fitur Labs, yaitu layanan pengecekan kesehatan yang bekerjasama dengan Prodia. Dengan fitur ini memungkinkan petugas lab (phlebotomist) untuk mendatangi rumah, kantor atau lokasi dimana dibutuhkan pengecekan kesehatan, seperti pengecekan darah atau urine.  Untuk saat ini fitur Labs dapat dimanfaatkan oleh pengguna di sekitar Jakarta Pusat dan Selatan. Semoga selanjutnya bisa berkembang ke wilayah lain ya.

Dengan adanya aplikasi Halodoc ini tentunya membantu dalam pencarian informasi medis yang tepat ya teman. Jadi untuk #sehatlebihmudah dapat dijalani mulai dari rumah dengan tidak melakukan kesalahan pola asuh gizi pada anak. Bersamaan dengan perayaan tahun kedua Halodoc ini #katadokterHalodoc ingin mengajak para bunda untuk lebih aware dengan pola pengasuhan gizi pada anak yang tepat. Seperti yang dikatakan ibu Bessy selain aplikasi, Halodoc juga dapat kita akses melalui akun media sosialnya di instagram @halodoc, jangan lupa di follow ya teman. Karena akan kita temui informasi-informasi menarik disana hingga dapat menepis informasi yang salah mengenai pola asuh gizi pada anak. Selamat ulang tahun ke dua untuk Halodoc, semoga semakin sukses dalam mengedukasi masyarakat dengan program #sehatlebihmudah dan #katadokterHalodoc.

pola asuh gizi pada anak
Mom Blogger Community di acara talkshow Pola Asuh Gizi pada Anak

2 Replies to “5 Kesalahan Pola Asuh Gizi Pada Anak yang Harus Kita Hindari”

  1. Sangat membantu sekali aplikasi Halodoc. Akupun sudah membuktikannya dengan chat langsung ke dokternya.

    1. Hai Mama Sagara..iya ya, membantu kita yang butuh pertolongan dan info akurat ya. Makasih sudah berkunjung.

Leave a Reply