Membangun sebuah keluarga ibarat menanam benih tanaman, yang selain harus pandai merawat dan menjaga juga mampu menyiramnya dengan cinta dan kasih sayang. Keluarga yang berkualitas dapat terbentuk salah satunya dengan pondasi cinta yang kuat, cinta yang terencana.
Seperti halnya kita hendak membeli suatu barang, misal sebut saja kita hendak membeli rumah. Tentu kita sudah merencanakan jauh-jauh hari bentuk rumah seperti apa, luasnya berapa, lokasinya dimana. Begitu juga dengan membangun keluarga, semua harus direncanakan matang-matang bukan hanya karena faktor kepepet seperti takut dibilang perawan tualah, takut ga laku lah atau bahkan yang ekstrim lagi menikah hanya untuk melampiaskan balas dendam.
Arti Keluarga

Cinta terencana dalam keluarga mutlak diperlukan, seperti yang dipaparkan psikolog cantik yang juga berkecimpung di dunia artis, dr. Roslina Verauli, M.Psi, keluarga itu merupakan kumpulan dari beberapa orang yaitu ayah,ibu dan anak. Diantara mereka terjalin cinta terencana dan interaksi saling membutuhkan. Ketimpangan komunikasi diantara anggota keluarga dapat membuat fungsi keluarga menjadi hancur berantakan.
Dalam acara temu blogger yang diadakan oleh Blogger Plus Community dihadiri langsung oleh foundernya Resi G Prasasti bersama BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana nasional), pada Selasa (15/5) di Museum Penerangan, Taman Mini Indonesia Indah, juga sebagai pencanangan kampanye Cinta Terencana.
Membangun keluarga dengan cinta terencana membutuhkan berbagai kesiapan, tidak hanya berupa kesiapan mental tapi juga fisik dalam hal ini umur. Dimana untuk perempuan usia ideal untuk membangun keluarga (menikah) yaitu 21 tahun dan laki-laki 25 tahun. Jangan terlalu muda karena hanya dari segi jiwa dan raga belum ada kesiapan. Seperti yang ibu Eka Sulistia Ediningsih, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN katakan, bahwa usia muda dalam pernikahan mengandung resiko. Kesiapan fisik dan mental masih dipertanyakan, belum lagi kemampuan mereka memecahkan masalah dan keterlibatan orang tua.

Cinta Terencana dan Peran BKKBN
Cinta terencana dalam membangun keluarga penting dilakukan. Cinta sebagai pondasi dalam membangun keluarga,terutama cinta terencana berarti cinta yang hadir dengan kesadaran masing-masing, adanya saling mengerti dan memahami peran masing-masing dalam keluarga yang akan mereka bentuk. Disinilah BKKBN berperan serta mengedukasi masyarakat akan pentingya cinta terencana dalam keluarga.
Menyambut Hari Keluarga Nasional pada tanggal 29 Juni nanti, BKKBN mengkampanyekan Cinta Terencana dalam keluarga agar menjadi branding awareness masyarakat. Cinta terencana dalam keluarga tidak hanya berdampak pada keluarga berkualitas yang terbentuk tapi juga sebagai pondasi suatu negara. Karena negara yang kuat berawal dari keluarga yang berkualitas.
Peran serta masyarakat sangat diperlukan agar tidak ada lagi pernikahan-pernikahan dini dengan berbagai alasan. Pentingnya cinta terencana tentu harus terus disosialisasikan pada masyarakat. Karena membentuk keluarga itu bukan untuk sehari dua hari atau setahun dua tahun. Kelangsungan dan perkembangan anak sebagai bagian dari keluarga juga harus diperhatikan. Bagaimana bisa keluarga yang berkualitas dapat terbentuk apabila tak ada cinta terencana di dalamnya.
8 fungsi keluarga yang menjadi tolok ukur kualitas keluarga bahagia dengan cinta terencana yaitu :

Saya bold soal ini: fleksibilitas, komunikasi dan kedekatan. Bukan hanya di keluarga kayaknya ya Mbak..di komjnitas juga penting kayanya. ??
Halo mbak…setuju banget, bisa berlaku untuk komunitas juga.
asik banget ya mba acaranya, informasinya banyak yg nyari…
Hai Desri..iya seru dan pembawa serta nara sumbernya asyik bawain materinya.
bener mbak, cinta terencana membuat keluarga lebih baik. saya menikah dengan suami gak pake pacaran mbak, tapi niatnya ingin membina keluarga yang baik, insyaAllah cinta itu lambat laun akan hadir, di awali dengan cinta kepada Allah.
Halo mbak Sri, Alhamdulillah ya mbak. Semoga langgeng sampai akhir nanti.
Karena semua berawal dari keluarga, keluarga yang sehat, terencana maka insya Allah ke depannya akan menghasilkan keturunan yang juga baik…ga perlu buru-buru yang penting sudah terencana dengan baik
Halo mbak Fanni, bener banget. Yang penting semuanya sudah terencana maka insyaAllah semua akan baik-baik kedepannya.
Generasi bangsa di mulai dari orangtua. Usia ideal menikah juga menentukan, perlu kematangan emosional, mapan dll. bukan sekedar napsu